Available in: English   Bahasa   Arabic   Turkish   Go to media page

Untuk Siapakah Arasy yang Suci itu?

Sultan al-Awliya

Mawlana Shaykh Nazim al-Haqqani

8 February 2010 Lefke, Cyprus

(Mawlana Syekh berdiri.) Dastuur yaa Sayyidii. Tabaarakta Rabbana wa t`aalayt, `alayka 'l-hamdu alaa ma qadayt, nastaghfiruka Allahumma wa natuubu `ilayk. Allahumma wa 'ghfirlana wa 'r-hamna wa tub `alayna wa 'hdina wa 'sqina, laa ilaaha illa Anta Subhaanak, la nuhsii tsanaan `alayk anta kamaa atsnayta `ala nafsik. Wa zid habiibika Sayyidina Muhammad, Sayyid al-awwaliin wa 'l-akhiriin `izzan wa syarafan nuuran wa suruuran wa ridwaanan wa sulthaana.

Lakal-hamd, yaa Rabbii! Anta j`altanaa min ummati habiibika 'l-Mustafa. Irham d`afana. wa laka 'l-hamd `ala maa qadayt wa laka 'sy-syukr min awwal ad-dunya ila akhiriha, yaa Rabbana. (Mawlana Syekh duduk kembali.)

Wa tsumma salaamu `alayka yaa Sayyidii, yaa Sulthaanu 'l-Awliyaa, Sulthaan haadzihi 'd-dunya, wakil dari Nabi Penutup (s) di dunia ini, Grandsyekh kita, dastuur. Kami memohon dukunganmu untuk kami semua dan kami memerlukan apa yang akan kau berikan kepada kami. Kami tidak mengetahui apa-apa, tetapi engkau mengetahui apa yang perlu bagi kami, dan apa yang kami lakukan di hadapan kejahatan dan keburukan dan wakil dari mereka yaitu Setan. Wahai Guru besar kami, Sulthanu 'l-Awliya! Kami tidak tahu bagaimana kami dapat menyelamatkan diri kami agar tidak terjerumus ke dalam perangkap musuh yang paling berbahaya! Engkau adalah pelindung kami dan kami memohon dengan rendah hati, dukungan ilahiah-Mu agar kami tidak terjerumus ke dalam perangkap Setan. Kita semua adalah hamba yang lemah dan kita dapat memohon perlindungan dari pelindung kita di dunia ini. Kalian harus memintanya! Jangan merasa yakin dengan pengetahuan kalian atau kekuatan fisik kalian, harta kalian, atau ibadah kalian: itu semua tidak berguna. Kalian harus meminta dukungan ilahiah kalian! Jangan merasa yakin, benda apa pun yang berasal dari dunia ini, ia tidak akan memberi kalian apa-apa!

Wahai manusia! As-salaamu `alaykum. Saya melihat bahwa kebanyakan manusia mengejar dunia. Kebanyakan, mereka meminta perlindungan bagi mereka dari aspek materi. Aspek materi tidak dapat memberi kalian perlindungan, tidak! Perlindungan bagi manusia hanya berasal dari Surga. Perlindungan surgawi dapat melindungi kalian dari segala keburukan, dari segala kejahatan dan setan. Dunia ini penuh dengan kejahatan, dari utara ke selatan dan dari timur ke barat. Jika ada satu milyar orang, jumlah setan adalah tujuh kali lipatnya! Mereka tidak pernah meninggalkan seseorang sebelum orang itu mengikuti mereka, membuatnya terjerumus ke dalam perangkapnya. Mereka menggunakan tipu daya yang tak terhingga di mana-mana. Tak diragukan lagi bahwa kita sedang mencapai Periode Akhir dari zaman kita, zaman anak-cucu Adam (as). Kita sedang menuju akhir dari periode di dunia ini.

Kita akan dikumpulkan di Hadirat Ilahi. Allah, Allah. Apa yang kalian ketahui, bahwa orang akan dikumpulkan di Hadirat Ilahi--merupakan suatu pelajaran yang sangat sederhana. SubhaanAllah! Mahasuci Allah. Huuuuuu. Allah (swt), lahu `azhiimu 'sy-syaan, Kebesaran-Nya tak terhingga. Dia datang ke Padang Mahsyar di mana, wahai ulama Salafi, maa qawlakum. Disebutkan dalam Kitab suci bahwa pada Hari Kebangkitan, Arasy, singgsana akan dibawa ke Padang Mahsyar.

Apa arti dari maa qawlakum? Apa pemahaman kalian terhadap (Mawlana Syekh berdiri.) ar-Rahman `ala al-`arsy istawa. (Mawlana Syekh duduk kembali.) Kita meyakini kepercayaan yang benar, bahwa Allah (swt) la makaan wa la zamaan, tidak ada waktu dan ruang bagi-Nya. Apakah ruang yang kita bicarakan ini? Apakah kalian berpikir bahwa itu adalah makaan, sebuah tempat di mana sesuatu dapat berada? Madad, yaa Sultanu 'l-Awliya. Segala sesuatu yang nyata memerlukan suatu (ruang) di mana ia berada. Bagaimana pendapat kalian tentang hal itu? Kita katakan bahwa seluruh alam semesta adalah ruang dan di dalamnya terdapat semua galaksi. Tidak ada sesuatu yang eksis yang tidak mempunyai tempat untuk berpijak; itu adalah mustahil, karena pasti ada tempat bagi seluruh makhluk untuk berpijak, dan juga waktu untuk awalnya dan waktu lain untuk akhirnya.

Hari Kebangkitan, Hari Pembalasan, subhaanAllah, pemahaman kita tentang Hari Kebangkitan sangat lemah! Dikatakan bahwa malaikat akan membawa Arasy ke Tempat Penghisaban, masyaa-Allah. Untuk apa? Sekarang begitu banyak hal yang masuk ke dalam pemahaman saya. Pertama-tama, bagaimana menurut kalian, wahai ulama-ulama Salafi? Apakah Allah (swt) bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain? Bagaimana? Tinggalkan itu. Lalu `Arsyu 'r-Rahman, Singgasana Suci, ia juga bergerak. Dari mana ia berasal? Tak ada yang tahu, hanya Pencipta Arasy yang tahu, membawanya ke Padang Mahsyar. Bagaimana menurut kalian tentang hal itu, wahai ulama Salafi? Bahwa Singgasana Suci itu datang ke Padang Mahsyar, Tempat Penghisaban, dan para malaikat membawa `Arsyu 'r-Rahman? Begitu besar.

Beberapa ilmu rahasia baru saja sampai kepada para anbiya, dan setelah mereka, (diteruskan) kepada para wakil anbiya, sesuatu mengenai kebesaran dari dunia ini. Mereka mengatakan tentang tujuh tingkat di bawah dan tujuh tingkat di atas, tujuh bumi dan tujuh langit. Kebesaran mereka akan berada di depan Kursiyy (Kursi Suci), bukan Arasy; Kursi adalah sesuatu yang lain lagi. Tujuh langit dan tujuh bumi berada di depan Kursi, seperti sebuah cincin. Apakah cincin itu? Apa yang dapat menjadi kebesarannya di depan eksistensi yang maha besar ini? Tujuh tingkat ke bawah, tujuh tingkat ke atas, dan di depan Kursi Suci itu akan menjadi seperti sebuah cincin. Kursi itu begitu besar dan berbeda dengan Arasy. Sulit untuk memahami apa yang berada di antara Kursi dan Arasy. Kemudian melihat kebesarannya, Kursi itu berkata, "Aku sungguh besar!" Dan Allah (swt) membuat Kursi bagaikan sebuah lilin yang dapat diletakkan di dalam masjid, dan meletakkannya di Arasy. Begitu besarnya, kalian tidak akan memahaminya! Dan ini hanyalah definisi untuk pemahaman kita saja, seperti lilin, tak seorang pun mengetahui jumlah lilin dari kebesaran Arasy.

Pada Hari Kebangkitan, hanya akan datang sesuatu yang mewakili Arasy, karena Arasy tidak dapat bergerak dari tempatnya ke Padang Mahsyar. Sesuatu yang dengan Perintah Allah (swt), para malaikat membawa suatu bentuk yang (mewakili) Arasy, yang juga sungguh besar! Membawanya ke Padang Mahsyar dan jika kita mengatakan bahwa malaikat dapat membawa realitas Singgasana Suci, itu adalah mustahil! Tetapi kalian dapat mengatakan bahwa miniaturnya dibawa ke sana. Dan jika Pencipta Arasy, jika kalian berpikir bahwa Yesus (as) akan datang dan duduk di sana, itu adalah bertentangan dengan Iman dalam Islam sejati, itu adalah tidak mungkin. Tetapi untuk siapa ia dibawa ke Padang Mahsyar?

Saya bertanya kepada para ulama Salafi, apa yang mereka katakan? Siapa yang akan datang untuk duduk di Arasy, Singgasana Suci, pada Hari Kebangkitan? Kalian datang pada saya dan mengaku bahwa kalian mengetahui segalanya, PhD Doktor, ulama Salafi. Katakan pada saya, siapa yang akan duduk di Singgasana Suci? Dan dinyatakan bahwa Padang Mahsyar, tempat penghisaban itu terjadi di Syaam, Damaskus. Ya, selesai! Apa jawaban kalian? Siapa yang akan berada di Singgasana itu? Singgasana seperti apa yang dapat membawa Allah (swt)? Siapa yang akan duduk di Singgasana Suci? Ini adalah sebuah pertanyaan yang sangat penting bagi Muslim, Kristen dan Yahudi. Kalian dapat bertanya pada umat Kristiani dan lihat apa jawaban mereka, tetapi mereka tidak akan menerima (jawaban kita) mengenai siapa yang akan duduk di Singgasana Suci.

Itu adalah satu hal yang sangat penting untuk ulama Salafi dan mereka harus mengerti, karena Allah (swt) tidak pernah meninggalkan sesuatu tanpa pemahaman. Dan kita dapat bertanya, Singgasana Suci itu untuk siapa? Jika kalian berkata bahwa itu adalah untuk Allah (swt), kalian akan menjadi musyrik, (penyembah berhala); itu tidak mungkin. Jadi Singgasana Suci itu untuk siapa? Saya bertanya dan menanti jawaban dari ulama Salafi, karena mereka menyalahkan kita, Ahlu 'l-Sunnah wal-Jama`ah; mereka tidak menerima apa yang kita katakan. Pada Singgasana Suci yang agung dan megah, duduk di sana, dengan perintah Tuhan Surgawi, (Mawlana Syekh berdiri.) "Kekasih-Ku yang paling Kucintai, Wakil-Ku, Muhammad (s)! Duduk di sana, karena tak seorang pun dapat menanggungnya, tetapi niyaabatan, atas nama-Ku, Muhammad (s) akan duduk di Singgasana Suci itu pada Hari Kebangkitan!" (Mawlana Syekh duduk kembali.)

Kita menanyakan hal itu kepada ulama-ulama Muslim, agar mereka mengetahui hal ini. Dan kita bertanya apakah ada tanda-tanda dari Perjanjian Lama atau Perjanjian Baru mengengai Singgasana Suci, akan ada orang yang duduk di sana? Penghisaban untuk umat Kristiani akan berada di kepala mereka, dan akan mencapai titik nol, dan itu adalah suatu aib yang besar, hal yang memalukan bagi mereka bahwa Yesus Kristus tergantung di salib!

Musa (as) menyebutkan melalui Perjanjian Lama (yang diturunkan kepadanya), siapa yang akan duduk di Singgasana Ilahi. Musa (as) bertanya, "Wahai Tuhanku, tunjukkan Diri-Mu." Dan Tuhan Surgawi berfirman, "Wahai Musa, kau tidak sanggup melihatnya. Tetapi Aku akan menunjukkan pada-Mu Wakil Sejati-Ku bagi seluruh makhluk, Aku akan menunjukkannya pada-Mu, agar kau dapat melihat pada cahayanya, nurnya." Dan Musa (as) melihatnya dengan sekejap, dan suatu pembukaan datang pada sebuah gunung yang besar dan gunung itu menjadi debu. (Dan Musa (as) menyadari bahwa, "Ini) bukanlah dari-Nya (Allah); karena bila dari Allah (swt), seluruh ciptaan akan musnah). Musa (as) meminta, "Tunjukkan Diri-Mu," dan Tuhan Surgawi berfirman, "Kau tidak bisa melihat-Ku, tetapi lihat gunung itu sekarang di mana Aku memperlihatkan Diri-Ku pada gunung yang besar itu (Gunung Sinai)." Tetapi dari waktu yang singkat itu (Tajali Allah) mendatangi Gunung Sinai, gunung itu menjadi debu. Bagaimana menurut kalian, bahwa Allah (swt)... menjadi sebagai Atribut-Nya, atau atribut dari makhluk? Tak ada (yang mampu membawa-Nya). Oleh sebab itu, Tuhan Surgawi juga ingin mengajari nabi-nabi-Nya juga, yang akan berada di Singgasana Suci di Hari Pembalasan. Allah (swt) mengirimkan satu tajali (manifestasi Ilahiah) kepada Musa (as) dan gunung yang besar itu menjadi debu! Lalu bagaimana Allah (swt) akan duduk di Singgasana itu? Tidak! Dan di Hari Kebangkitan, Allah (swt) tidak akan menggerakkan Eksistensi-Nya. Bergerak atau tidak, itu merupakan sifat dari makhluk. Tetapi Allah (swt) tidak pernah bergerak, tidak pernah berpindah dari satu tipe makhluk menjadi tipe makhluk lainnya; itu tidak mungkin!

Oleh sebab itu, kita datang dan mengatakan bahwa Allah (swt):

الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى

ar-Rahman `ala 'l-`arsy istawaa,

Tuhan Yang Maha Pemurah, bersemayam di atas Arasy.(20:5)

(Arasy) menjadi nyata (eksis) untuk menunjukkan kepada semua hamba suatu pemahaman, dan Dia bermaksud mengatakan, "Aku bukan orang yang bergerak dari sini ke sana. Aku bukan orang yang kadang-kadang datang dari timur atau dari barat. Tidak! Aku adalah Allah (swt)! Aku adalah Tuhan Surgawi! Tetapi Aku mengutus wakil-Ku, dan ia adalah satu-satunya." Siapa namanya? Sayyidina Muhammad (s)! (Mawlana Syekh berdiri dan kemudian duduk kembali.)

Apa bukti dari hal tersebut, di mana Allah (swt) mengatakannya untuk memuliakan Nabi Penutup? Katakan! "Wahai Kekasih-Ku:

عَسَى أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

`asa an yaba`tsak rabbuka maqaaman mahmuudan.

semoga Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji (Maqam al-Mahmuudah)! (17:79)

Siapa pun yang ingin mencapai tempat itu, Maqamu 'l-Mahmuud (Maqam Nabi (s) di bawah Arasy), akal kita tidak dapat memahami di mana itu, di bumi atau di Arasy? Allah (swt) memanggil, "Yaa Muhammad (s)! Datang dan duduklah di Singgasana itu atas nama-Ku dan berikanlah penilaianmu (keputusanmu) untuk umatmu dan bagi seluruh makhluk."

Wahai manusia! Kalian harus berusaha untuk mengerti. Saya adalah orang yang lemah, tidak pernah memahami, tetapi guru saya membuat saya dan orang-orang suci membuat saya bicara dari dalam hati saya. Dan hati saya meneruskannya kepada lidah saya hal tersebut, itu sangat penting dan memberikan kemuliaan kepada manusia, walaupun mereka hanya diberi sedikit pemahaman.

Semoga Allah (swt) mengampuni kita. Ya Allah, ampunilah kami!

Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, `Aziiz Allah.

Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, SubhaanAllah.

Allah Allah, Allah Allah, Allah Allah, `Aziiz Allah.

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Dome dome dome dome

Bi hurmati 'l-Fatihah.

(51 menit) Allah!

(571 ribu) Masyaa-Allah.

(Mawlana Syekh bicara dengan Hajah Naziha di telepon.)

Masyaa-Allah, masyaa-Allah.

UA-984942-2