Available in: English   Bahasa   Go to media page

Abad Penuh Keajaiban

Mawlana Shaykh Hisham Kabbani

13 February 2010 Burton, Michigan

As-Siddiq Mosque 1st Night of Rabi al-Awwal, 1431

As-salaamu 'alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh. Malam ini adalah malam pertama Rabi` al-Awwal, dan besok adalah hari pertama di bulan Rabi` al-Awwal. Ini adalah bulan yang diberkati dan besok, hari pertama dan hari kedua belas Rabi` al-Awwal adalah hari yang diberkati, insya Allah jatuh pada hari Rabu malam, 24 Februari dan kamis siang insya Allah.

(Mawlana berdiri.) As-salaamu `alayk yaa Sayyidii, yaa Rasuulullah wa laa khatar `ala qalbi basyar. Madad yaa Sayyidii, yaa Rasuulallah, adrikna yaa Rasuulallah. (Mawlana duduk kembali.)

Sekarang adalah 1474 (tahun) dari kelahiran Nabi (s) dalam kalender Hijriah; sekarang adalah tahun 1431 dan jika kalian tambahkan 40 tahun, akan menjadi 1471 dari kelahiran Sayyidina Muhammad (s). Tidak lama lagi akan mencapai 1500 tahun. Hanya tinggal 30 tahun (yang masih tersisa) di mana tanda-tanda Kiamat akan berada di dalamnya dan Sayyidina Mahdi (a) akan berada di dalam 30 tahun yang tersisa dari 1500 tahun, sebagaimana disebutkan dalam tafsir Surat al-`Ashr, bahwa masa hidup umat adalah 1500 tahun.

خُسْرٍ لَفِي إِنَّ الْإِنسَانَ وَالْعَصْرِ

Wal-`ashr. Inna al-insaan lafii khusr. (Aku bersumpah) Demi waktu Ashar. Sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian. (103:1-2)

Wal-`ashr, Allah (swt) bersumpah; `ashr dalam Bahasa Arab adalah waktu tertentu dalam sehari, yaitu waktu Salat Ashar. Kita juga mengatakan al-`ashr untuk kata abad. Jadi kita mempunyai dua makna di sini, di mana Allah (swt) bersumpah,

إن الله يبعث على رأس كل مائة عام من يجدد لهذه الأمة أمر دينها

Inna Allah yaba`ts `ala raas kulla miat `aam man yujaddid li-hadza al-ummah `amr diinaha, bahwa Sayyidina Mahdi (a) muncul di akhir zaman untuk membangkitkan kembali agama. Dan bagi awliyaullah, abad tidak berlangsung selama 100 tahun, melainkan 63 tahun, yang merupakan masa hidup Nabi (s). Beliau adalah realitas dan beliau adalah ukuran bagi waktu. Ketiga ukuran waktu yang berbeda ini disebutkan dalam tafsir Surat al-`Ashr.

ان استقامت امتى فلها يوم وان لم تستقم فلها نصف يوم

Disebutkan dalam hadis Nabi (s), In istaqaamt ummatii falaha yawm wa in lam tastaqim falaha nisfa yawm,

وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ

wa inna yawma inda rabbika ka-alfi sannatin mimma ta`uduun

Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu dalam perhitunganmu. (22:47)

"Jika umat ini belum mengalami kerusakan (korup), Allah (swt) akan memberi satu hari hidup, dan jika terkorupsi maka Allah (swt) akan memberi hidup setengah hari, dan satu hari dalam pandangan Tuhanmu adalah seribu tahun dalam perhitunganmu."

Tak seorang pun yang akan membawa sesuatu ketika mereka meninggalkan dunia. Firaun meninggalkan semua perhiasan, emas dan hartanya. Apa yang mereka bawa? Tidak ada. Seseorang datang lalu mengambil semuanya, termasuk (tubuh) mereka juga. Itu artinya Allah (swt) memberi 1500 tahun untuk kehidupan umat. Kini kita berada di 1471 tahun dari kelahiran Nabi (s). Jadi kurangi itu dari 1500 tahun, berapa yang tersisa? Dua puluh sembilan tahun (lagi) bagi semua tanda Hari Kiamat dan bagi Sayyidina Mahdi (a) dan Sayyidina `Isa (a) untuk muncul!

Wahai manusia! Tidak lama lagi yang tersisa! Kalian masih muda dan kalian akan melihatnya, dan kita berdoa kepada Allah (swt) untuk membuat agar kita melihatnya! Kita menantikan hari-hari itu yang akan datang dan awliyaullah menanti untuk membimbing para pengikut mereka. Jangan kalian pikir, begitu mudah ketika Sayyidina Mahdi (a) muncul. (Orang berkata,) "Oh, Mahdi (a) akan datang, Mahdi (a) akan datang!" Pada saat itu, ia akan merupakan abad penuh keajaiban, bukan dengan mobil atau teknologi seperti sekarang ini. Kalian akan mengucapkan, bismillahi ‘r-Rahmaani ‘r-Rahiim, dan kalian akan pergi ke timur atau barat tanpa teknologi! Ketika kalian mengatakan, bismillahi ‘r-Rahmaani ‘r-Rahiim, ia mengunduh ke dalam hati apa yang tidak bisa diunduh oleh komputer apa pun.

Dan (para pengikut Firaun) membuat mumi. Mengapa mereka membuat mumi untuk mereka sendiri? Kini mumi-mumi itu mendatangkan uang bagi mereka. Mereka dipajang di museum di Inggris dan Allah (swt) menjadikan mereka sebagai pertanda bagi kita, “Lihatlah dirimu (wahai mumi)! Orang-orang melihatmu tanpa penghormatan!” Lebih baik tercerai-berai (di dalam kubur). Allah (swt) menutupinya untuk Ummat an-Nabi (s). Jadi Allah (swt) mengunduh ke dalam kalbu, pankreas, ginjal dan lidah awliyaullah untuk bicara. Kalian tidak mempunyai lidah untuk bicara-- blah, blah (Mawlana menunjukan mimik tertentu). Lihatlah pada lidah itu dan lihat pada pita suara. Apakah kalian melihat ketika mereka bekerja, bagaimana suara keluar dari mereka? Dapatkah kalian melakukannya?

Wahai manusia! Percayalah kepada Allah (swt) dan para malaikat-Nya dan kitab-kitab-Nya, dan kepada nabi-nabi-Nya, dan kepada Sayyidina Muhammad (s)! Percayalah kepadanya dan percayalah pada apa yang beliau katakan. Tanpa percaya kepadanya, kita akan menjadi orang-orang yang merugi. Beliau mengatakan kepada kita apa yang baik dan apa yang buruk. Orang-orang malas untuk bekerja tetapi tidak malas untuk berbuat dosa. Mereka malas untuk beribadah, tetapi tidak malas untuk berbuat dosa. Mereka menghabiskan banyak waktu untuk membuat tubuhnya senang. Apakah tubuh kalian senang? Ya, terlalu banyak, kamu lebih banyak dari dia (tertawa).

Jadi kalian mempunyai dua elemen di dalam tubuh kalian, elemen di mana kalian dapat merasakan dengannya dan yang lain, kulli syay tuhiss, segala yang berupa fisik kalian rasakan berbeda dan segala yang berupa spiritual kalian juga merasakan berbeda. Apakah indra itu? Al-hiss. Kalian dapat merasakannya melalui tangan kalian, kaki dan kepala kalian. Itu artinya segala sesuatu yang berhubungan dengan tubuh, kalian dapat merasakan melalui organ tersebut. Tetapi manawiyyan, kalian tidak dapat merasakannya melalui indra fisik, itu adalah sesuatu yang berhubungan dengan jiwa. Apakah kalian menginginkan tubuh atau kalian menginginkan jiwa? Kita tidak akan mengatakan pengindraan hanya melalui jiwa, kita harus seimbang.

Grandsyekh (q) berkata bahwa indra fisik adalah bagi setiap orang, tetapi mana`wiyya lil-khaas, perasaan batin atau wahyu, atau spiritualitas adalah hanya bagi orang-orang yang terpilih, bukan untuk semua orang, tetapi indra fisik adalah untuk semua orang. Jangan mencoba untuk melampaui batas atau melampaui keseimbangan tubuh terhadap jiwa, tetapi jika kalian melampaui keseimbangan jiwa terhadap tubuh, itu dapat diterima. Kebanyakan orang tidak seimbang di antara keduanya. Orang ini tidak menyeimbangkannya; ia suka tidur terlalu banyak (tertawa), tetapi ia lebih baik daripada orang yang senang minum, dan kalian tahu minuman jenis apa itu, bukannya air. Atau merokok. Atau main perempuan sebanyak yang mereka suka, mengapa tidak disebut “main laki-laki” (dalam bahasa Inggris disebut “womanize” bukannya “menonize”). Mengapa mereka memilih perempuan, seolah-olah laki-laki adalah murni dan tidak bersalah, masya-Allah, mereka adalah yang terburuk! Jadi sekarang kaum wanita senang. (tertawa).

Rokok macam apa, kalian tahu? Mengapa mereka mengejar kesenangan fisik? Dan Setan mengejar semua orang agar mereka mengejar kesenangan fisiknya. Itu adalah dari indra. Tubuh selalu ingin merasa senang. Bagi awliyaullah maknanya tidak seperti itu, itu adalah makna yang umum. Tubuh ingin mendapatkan kesenangan, minum sebanyak yang kalian inginkan, main perempuan. al-hissiya `inda awliyaullah min al-khawaatir, "Para awliyaa melihat dari sudut pandang yang berbeda." Indra bagi tubuh bukan hanya untuk tubuh, tetapi semua hal yang buruk yang masuk ke dalam kalbu dan mereka ingin mengeluarkannya. Jika kalian ingin mengatakan segala sesuatu yang masuk ke dalam kalbu, kalian seperti orang yang cacat mental. Itulah gambaran kita sekarang: apa pun yang masuk ke dalam kalbu kalian, kalian ingin mengucapkannya. Hal itu bisa baik, bisa pula buruk. Jangan biarkan lidah kalian berbicara terlalu banyak, setiap kalian bicara, kalian bertengkar! Segera setelah Setan berada di sana dan kalian mulai bicara, kalian mulai bertengkar dan membuat orang marah. Tidak, lebih baik seperti apa yang dikatakan oleh Sayyidina Ali (q), "Zip, kuncilah dia (lidahmu)."

Dan Grandsyekh (q) berkata, “Orang-orang pergi menemui awliyaullah agar mengatakan apa yang akan terjadi di masa depan.” Untuk apa kalian pergi ke seorang wali, untuk membimbing kalian? Beliau berkata, "Mengatakan kepada kalian apa yang terjadi pada kalian di hari esok bukanlah sesuatu yang dapat diterima oleh awliyaullah tingkat tinggi. Kalian harus menunjukkan diri kalian sebagai orang yang normal, bukannya wali, kalian harus memperlihatkan diri bahwa kalian seperti yang lainnya. Apapun yang masuk ke dalam kalbu kalian untuk mengatakan kepada murid-murid kalian apa yang akan terjadi di masa depan atau apa yang tersembunyi, itu adalah berasal dari level pertama keinginan fisik.” Awliyaullah harus menahan diri dari bimbingan semacam itu. Kalian pergi ke beberapa Syekh palsu, di mana mereka berpikir bahwa mereka adalah sesuatu, bahkan mereka pikir mereka adalah khalifah. Mereka mulai mengumbar kata-kata dari level yang sangat tinggi untuk menarik perhatian orang, walaupun mereka tidak mengerti. Itu adalah haraam dan memberikan kesenangan fisik adalah tidak dapat diterima. Itu adalah hal yang disukai oleh fisik, sebagaimana Setan mengejar kalian. Tetapi yang lebih penting adalah apa yang disukai oleh jiwa. Kami akan menerangkannya kemudian, tetapi kini kami menerangkan apa yang dimaksud dengan “indra” oleh awliyaullah. Itu adalah untuk orang-orang awam; mereka ingin memperoleh banyak uang, mengendarai mobil mewah, pergi ke pantai, pergi ke sana ke mari, tanpa batas!

Jadi Grandsyekh (q) berkata, “Itu tidak diterima dan kalian harus menutupi (menghijab) diri kalian seolah-olah kalian tidak mengetahui apa-apa dan orang-orang melihat kalian sebagai seorang fakir yang tidak bergerak dari tempatnya.” Tetapi pada kenyataannya, kalian bergerak ke seluruh penjuru alam semesta sebagaimana Allah (swt) memberi quwwatil-ma`nawiyyah, kekuatan spiritual. Dan apakah kekuatan spiritual itu? Itu adalah dengan menghormati dan menjaga Syariah sebaik-baiknya. Orang-orang berpikir bahwa kekuatan spiritual itu adalah melakukan segala macam keajaiban. Tidak, yang tertinggi adalah menjaga Syariah Sayyidina Muhammad (s) karena itu adalah yang dibawa oleh Nabi (s) dan yang harus kita ikuti. Merupakan level tertinggi untuk menjaga disiplin dan untuk mengangkat diri kalian dari nafsu duniawi. Itu adalah salah satu hal terpenting dari bimbingan seorang wali kepada muridnya.

Seorang wali tidak dapat mengatakan kepada muridnya, “Pergilah dan nikmati apa yang ingin kalian lakukan.” Tidak, ia harus menjaga disiplin Syariah dan kini, apa yang kita jaga dari Syariah? Sedikit di sini, dan sedikit di sana. Saya tidak akan lama, tetapi kita harus berhati-hati, sebagaimana Grandsyekh (q) berkata, wa muhafidhan`ala al-waajibaat fii (?) awqaatiha. "Kita harus memenuhi kewajiban-kewajiban agama pada waktunya, tanpa penundaan, kemudian kita tidak mengerjakannya.”

Dan Grandsyekh (q) berkata, "Seseorang yang mengajarkan dirinya untuk makan dua kali sehari adalah seorang yang mukhlis (ikhlas, tulus). Yang makan tiga kali atau lebih adalah binatang.” Orang-orang tidak lagi makan tiga kali sekarang, sepanjang hari mereka mengunyah. Mereka menyebutnya "snacks" dan di supermarket mereka menjual beragam snack. Mereka mengajarkan jalan hidup Setan. Jika kalian menjaga makan sekali atau dua kali sehari selama 40 hari, tubuh kalian akan berada dalam kondisi mukhlis atau shiddiq. Itulah sebabnya mengapa Grandsyekh (q) selalu makan dua kali (sehari), tetapi beliau lebih banyak membagikan makanannya kepada murid-muridnya, jadi sesungguhnya beliau hanya makan satu kali.

Kita menunggu hingga akhir waktu Zhuhur dan baru melakukan salat sebelum ‘Ashar, dan kita juga melakukan hal yang sama pada saat Maghrib dan Subuh. Grandsyekh (q) berkata, "Kalian harus menjaga segala sesuatu pada waktunya.” Kalian tidak dapat mengganti waktunya. Jika kalian memutuskan untuk makan dua kali sehari, dan kebanyakan orang makan tiga kali sehari, Grandsyekh (q) berkata, "Siapa yang mengajarkan dirinya untuk makan sekali sehari adalah seorang shiddiq, mewarisi dari Shiddiq al-Akbar, Sayyidina Abu Bakr (ra), itu adalah suatu khalwat. Kadang-kadang mereka melakukan khalwat selama setahun, atau lima tahun karena energi yang turun tidak terpotong. Saya membaca sebagian catatan Grandsyekh dan beliau berkata bahwa ada banyak tipe khalwat. Jika kalian melatih diri kalian untuk tidak minum minuman apapun, ada khalwat khusus di mana dengan wirid khusus, kalian akan mampu hidup tanpa air. Jika kalian mencapainya, kalian dapat hidup tanpa makanan atau minuman karena kalian mengambil energinya langsung dari Allah (swt), tetapi jika energi itu terputus, maka kalian memerlukan makanan dan minuman.

Wa min Allahi 't-tawfiiq, bi hurmati 'l-habiib, bi hurmati 'l-Fatihah.

UA-984942-2