Available in: English   Bahasa   Go to media page

Pesan untuk Tahun Baru Hijriah

Mawlana Syekh Hisyam Kabbani

31 Desember 2010 Burton, Michigan

Khotbah Jumat di Masjid As-Siddiq

Wahai Muslim! Wahai Mukmin! Ini adalah tahun baru, bukan besok, yang saya maksud adalah tahun Arab, tahun Hijrah, ketika Nabi (s) hijrah dari Mekah ke Madinah, dan ini adalah tahun 1432. Ia telah berjalan selama 20 hari, atau hampir sebulan sejak awal tahun ini. Kita berharap, insya-Allah, ini adalah tahun dengan dukungan surgawi bagi umat Muslim dan tahun yang penuh ketenangan dan perdamaian di seluruh dunia.

إِلاَّ تَنصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُواْ ثَانِيَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لاَ تَحْزَنْ إِنَّ اللّهَ مَعَنَا فَأَنزَلَ اللّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُواْ السُّفْلَى وَكَلِمَةُ اللّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Illa tanshuruhu faqad nasharahul-Lahu idz akhrajahu 'Lladzina kafara tsaaniy atsnayni idz huma fi 'l-ghaari idz yaquulu li shaahibihi laa tahzan inn 'Llaha ma`ana.

Jika kamu tidak menolongnya (itu tidak apa-apa), karena sesungguhnya Allah telah menolongnya ketika para musyrikin mengusirnya. Ia hanya ditemani oleh tidak lebih dari satu orang; mereka berdua berada di gua, dan ia berkata kepada teman seperjalanannya, "Janganlah kamu bersedih, karena Allah bersama kita." (at-Tawbah, 9:40)

Dalam ayat ini, Allah (swt) tidak menunggu siapa pun untuk menolong Nabi-Nya (s). 'Illa tanshuruhu faqad nasharahu artinya, "Apakah kamu menolongnya atau tidak, sesungguhnya Allah (swt) telah menolong Nabi-Nya (s)!” Nabi (s) berkata kepada temannya di gua, "Jangan bersedih, Allah bersama kita." Allah tidak menunggu dukungan untuk utusan-Nya dan risalah Islam; risalah Islam didukung oleh dukungan surgawi dan suka atau tidak, tidak masalah. Islam akan unggul dan kebatilan akan jatuh. Tidak ada perdebatan tentang masalah ini! Mereka yang percaya kepada Allah dan Nabi-Nya (s) akan diselamatkan dari hukuman, dan mereka yang tidak percaya akan menghadapi hukuman. Jangan katakan, "Mengapa?" karena tidak ada "mengapa." Allah (swt) tidak memerlukan siapapun; kitalah yang memerlukan Dia! Dia yang mendukung.

Allah (swt) berfirman:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا

Al-yawma akmaltu lakum deenukum wa atmamtu `alaykum n`imatee wa radeetu lakum al-islaama deena.

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan nikmat-Ku untukmu, dan telah Kuridai Islam menjadi agama bagimu. (al-Maidah, 5:3)

Itu (perdebatan) telah berakhir; dan bagi Allah, agama adalah Islam! Lalu apa yang dikatakan Fir’aun?

وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتْبَعَهُمْ فِرْعَوْنُ وَجُنُودُهُ بَغْيًا وَعَدْوًا حَتَّى إِذَا أَدْرَكَهُ الْغَرَقُ قَالَ آمَنتُ أَنَّهُ لا إِلِـهَ إِلاَّ الَّذِي آمَنَتْ بِهِ بَنُو إِسْرَائِيلَ وَأَنَاْ مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Wa jawazna bi Bani Israa'iil al-bahra fa atba`ahum Fira`uun wa junuuduhu baghyaan wa`adwan. Hatta idzaa adrakahu al-gharaqu qaala aamantu annahu laa ilaha illa 'Lladzii aamanat bihi Banuu Israa'iil wa anna min al-Muslimiin.

Dan Kami membawa Bani Israil menyeberangi lautan. Fir’aun dan balatentaranya mengejar mereka dengan garang dan mati-matian. Pada akhirnya, ketika tenggelam dalam air laut, ia berkata, "Aku percaya tidak ada Tuhan selain Dia yang diyakini oleh Bani Isra`iil. Dan aku termasuk seorang Muslim (termasuk mereka yang berserah diri kepada Allah di dalam Islam)." (Yunus, 10:90)

Ketika Fir’aun mengejar Musa dan umatnya, Bani Isra`iil, Allah (swt) memerintahkan Sayyidina Musa (a) untuk memukulkan tongkatnya ke laut. Laut itu terbelah, Sayyidina Musa (a) dan umatnya menyeberang, dan air itu menutup bagi Fir’aun. Ketika ia tenggelam, ia berkata, "Aku percaya kepada Tuhan yang diyakini oleh Bani Isra`iil dan aku adalah seorang Muslim!" Ia tidak berkata, "Aku percaya pada apa yang ada di dalam kitab Taurat," atau, "Aku percaya kepada Musa (a)." Tetapi ia berkata, wa anna min al-Muslimiin. Allah (swt) berfirman, "Sekarang, ketika kamu sekarat?" Namun Firaun mengatakan, wa anna min al-Muslimiin, karena setiap nabi telah mengatakan kepada umatnya bahwa Sayyidina Muhammad (s) akan datang.

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِن بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءهُم بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ

Wa idz qaala `Isa abnu Maryam yaa Bani Israa'iil innii rasuulullahi ilaykum mushaddiqaan limaa bayna yadayya min at-Tawraati wa mubasysyiran bi rasuulin yaatii min ba`dii 'smuhu Ahmad. Fa lammaa ja'ahum bi 'l-bayyinaati qaaluu hadza sihrun mubiin.

Dan ingatlah ketika Isa (Jesus), putra Maryam, berkata, "Wahai Bani Israil! Aku adalah utusan Allah (yang dikirim) kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, dan memberi kabar gembira tentang rasul yang datang sesudahku, yang namanya adalah Ahmad." Namun ketika Rasul itu datang kepada mereka dengan tanda-tanda yang jelas, mereka berkata, "Ini adalah sihir yang nyata!" (ash-Shaff, 61:6)

Sayyidina `Isa (a) berkata, "Aku membawa berita gembira bagi umatku bahwa setelahku, akan datang seorang nabi yang namanya Ahmad." "Ahmad" adalah namanya di Surga dan "Muhammad" adalah namanya di dunia. Setiap nabi telah memberikan kabar gembira bahwa Sayyidina Muhammad (s) adalah Penutup para Nabi dan beliau mendapat dukungan Surgawi. Bahkan jika seluruh dunia menetang Nabi (s), mereka bahkan tidak dapat menyentuh sehelai rambut pada tubuhnya, karena Allah (swt) menyelamatkannya! 'Illa tanshuruhu faqad nasharahullah. "Allah mendukungnya, apakah kamu mendukungnya ataupun tidak!"

Wahai Muslim! Kita telah satu bulan memasuki tahun baru Hijriah, dari waktu ketika Nabi (s) bermigrasi dari Mekah ke Madinah. Itu telah berlalu selama 1432 tahun qomariah. Sayyidina Muhiyadiin ibn Arabi (r) mengutip sebuah hadis dalam tafsir Qur'an, Ruh al-Bayan. Dalam tafsirnya terhadap Surat al-`Ashr, salah satu makna adalah "Salat al-`Ashar," dan makna lainnya adalah, pada prinsipnya, "`Ashr" adalah 100 tahun (satu abad). Makna lainnya adalah usia Nabi, 63 tahun adalah `Ashr. Para awliya menghitung `Ashr (abad) dengan masa 63 tahun, mereka tidak menghitungnya selama 100 tahun.

Nabi (s) bersabda:

ان استقامت امتى فلها يوم وان لم تستقم فلها نصف يوم

in istaqaamat ummatii falahaa yawm wa in lam tastaqim falahaa nishfa yawm.

Jika umat ini tidak korupsi, Allah akan memberinya sehari kehidupan, dan jika umat ini korupsi (berbuat kerusakan) maka Allah akan memberinya kehidupan setengah hari.

وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ

wa inna yawma` inda rabbika ka-alfi sannatin mimma ta`uduun

Sesungguhnya, sehari dalam pandangan Tuhanmu adalah seperti seribu tahun dalam perhitunganmu. (al-Hajj, 22:47)

Satu hari bagi Allah (swt) adalah seperti seribu tahun yang kita hitung di Bumi. Itu artinya Allah memberi umat ini 1500 tahun (sehari ditambah setengah hari). Kita berada di tahun 1432, dan menurut awliyaullah, yang tersisa adalah 68 tahun. Allah Maha Tahu. Allah mengetahui yang ghaib, yang tidak nampak. Kita tidak tahu, kita hanya menganalisa dan mengamati. Itu artinya waktu semakin pendek, dan di dalam 68 tahun ini Sayyidina `Isa (a) akan datang, dan `alaamat as-sa`at al-kubra akan datang sepuluh tahun setelah Sayyidina `Isa (a), yang akan hadir selama empat puluh tahun, kemudian Sayyidina Mahdi (a) selama tujuh tahun, dan kemudian `alaamat as-sa`at al-kubra. Jumlah semuanya lima puluh tahun, yang artinya kita begitu dekat! Apa yang akan tersisa sebelum nafikh fi 's-suur, peniupan terompet? Hanya waktu yang amat singkat.

Wahai Muslim! Waktu berjalan dengan cepat dan Allah (swt) akan mendukung agama ini sampai tidak ada lagi orang yang mengucapkan, "Allah, Allah." Kemudian Dia akan memerintahkan Sayyidina Israfiil (a) untuk meniup terompet agar semua orang menjadi mati. Itu artinya akan datang hari-hari di mana tidak ada seorang pun di Bumi ini yang mengingat Allah (swt), dan itu adalah `alaamat as-sa`at al-kubra, termasuk tanda-tanda terbesar datangnya Hari Kiamat, ketika Yajuuj wa 'l-Majuj datang, dan orang-orang tidak lagi mengingat Allah, karena Allah akan mengambil dari pikiran manusia ingatan tentang Allah (swt). Jangan katakan, "Akan ada satu atau dua orang yang bersembunyi di sini dan di sana." Tidak, Allah akan menarik mereka keluar dengan, Kun fa ya kun, "Jadi! Maka jadilah." Ia akan datang, jadi jagalah wirid kalian, jagalah zikir kalian, dan jagalah belajar kalian dari ajaran Mawlana Syekh Nazim (q)! Belajarlah terus. Orang membuat rencana untuk sepuluh, dua puluh atau tiga puluh tahun, dan mereka tidak tahu apakah mereka akan mati besok atau tidak.

Kita memohon kepada Allah (swt) untuk memanjangkan umur kita untuk bertemu dengan Sayyidina Mahdi (a), dan untuk bersama beliau. Beliau adalah Mahdi, yang tidak memerlukan senjata apapun, karena senjatanya adalah dukungan surgawi! Ketika beliau menyerukan, "Allahu Akbar," orang segera berubah dari kufur menjadi berimaan! Semoga Allah (swt) mempertahankan kita untuk bisa melihat hari itu. Itu akan menjadi waktu yang sangat sulit. Saya mendengar dari Grandsyekh (q), "Dari setiap tujuh, satu akan tinggal dan enam akan pergi (tewas)." Dan saya mendengar dari Mawlana Syekh Nazim, angkanya menjadi turun, "Dari lima, empat akan pergi dan satu akan tinggal." Semoga Allah (swt) menyelamatkan kita!

Sayyidina Nuh (a) berkata kepada putranya, "Datanglah dan bergabunglah dengan kami di perahu ini agar selamat dari banjir bandang." Putranya menjawab:

قَالَ سَآوِي إِلَى جَبَلٍ يَعْصِمُنِي مِنَ الْمَاء قَالَ لاَ عَاصِمَ الْيَوْمَ مِنْ أَمْرِ اللّهِ إِلاَّ مَن رَّحِمَ وَحَالَ بَيْنَهُمَا الْمَوْجُ فَكَانَ مِنَ الْمُغْرَقِينَ

Qaala sa-aawii illa jabalin ya`simunii min al-maai. Qaala laa `asima al-yawm min amrillah illa man rahima wa haala baynahuma'l-mawju fa-kaana mina'l-mughraqiin.

Putranya menjawab, "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menyelamatkanku dari air bah." Nuh berkata, "Hari ini tidak ada yang dapat melindungi dari azab Allah, selain Allah Yang Maha Penyayang!" Dan sebuah gelombang memisahkan mereka, dan jadilah anak itu termasuk yang ditenggelamkan dalam banjir bandang itu. (Hud, 11:43)

"Aku akan naik gunung yang akan menyelamatkanku dari banjir; aku tidak akan ikut denganmu." "Hari ini tidak ada seorang pun yang dilindungi."

Allah (swt) mengatakan kalimat itu kepada Sayyidina Nuh (a), namun itu berlaku bagi semua orang. Ketika tanda-tanda Hari Akhir telah muncul, tidak ada lagi perlindungan. Awliyaullah melindungi pengikut mereka, jika mereka berkelakuan baik. Semoga Allah (swt) tetap membuat kita berkelakuan baik dan mengampuni dosa-dosa kita yang sudah terlalu banyak.

(Doa)

UA-984942-2